KARYA TULIS WIDYAWISATA
SMP NEGERI 2 PLAYEN GUNUNGKIDUL
10-13 DESEMBER 2015
Disusun oleh:
UJI ANTONI
Kelas VIII A
NIS: 5779
Karya tulis ini disusun untuk memenuhi tugas dari SMP Negeri 2 Playen
Tahun ajaran 2015/2016
SMP NEGERI 2 PLAYEN
DINAS PENDIDIKAN, PEMUDA, DAN OLAHRAGA
KABUPATEN GUNUNGKIDUL
2015
HALAMAN PENGESAHAN
KARYA TULIS WIDYAWISATA
SMP NEGERI 2 PLAYEN GUNUNGKIDUL
10-13 DESEMBER 2015
Telah diperiksa, disetujui, dan disahkan:
Hari : ………………………………………..
Tanggal : …………………………………..
Tempat : SMP NEGERI 2 PLAYEN GUNUNGKIDUL
Disetujui oleh:
Pembimbing, Wali Kelas
Drs. Sukardi, S.Pd Puji Lestari, S.Pd
NIP 196403081 99512 1 001 NIP 19790820 200801 2 015
Mengetahui / Mengesahkan
Kepala Sekolah,
Drs. Faturochman
NIP 19640302 198903 1 019
MOTO
· Janganlah menyerah sebelum berusaha
· Pendidikan adalah alat yang paling ampuh untuk mengubah dunia
· Jadilah diri sendiri dan jangan menjadi orang lain walau dia terlihat lebih baik darimu
· Cara terbaik untuk keluar dari permasalahan adalah memecahkannya
· Jangan tunda sampai besok apa yang bisa engkau kerjakan hati ini
· Suatu sabahat merupakan sumber kebahagiaan dikala kita merasa tidak bahagia
PERSEMBAHAN
Karya sederhana ini kupersembahkan untuk;
1 Kedua orang tuaku,
2 Guru-guruku,
3 Sekolahku,
4 Adik-adik kelasku.
KATA PENGANTAR
Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha Panyayang,yang telah melimpahkan rahmat dan karunia-Nya, sehingga saya dapat menyusun karya tulis ini dengan baik.Penyusunan karya tulis ini dimaksudkan sebagai salah satu bagian tugas di SMP Negeri 2 Playen Gunungkidul Tahun Ajaran 2015/2016.
Karya tulis ini, tentunya tidak lepas dari dukungan dan dorongan beberapa pihak. Untuk itu, perkenankan saya mengucapkan terimakasih kepada:
1. Bapak Drs. Faturochman selaku Kepala SMP N 2 Playen.
2. Bapak Drs. Sukardi, S.Pd selaku guru pembimbing
3. Ibu Puji Lestari, S.Pd selaku wali kelas VIII A.
4. Keluarga saya, yang telah memberi dukungan kepada saya.
5. Teman-teman saya, yang telah membantu saya.
6. Pihak-pihak lain, yang telah membantu sehingga saya dapat menyusun karya tulis ini.
Saya menyadari bahwa dalam penyusunan karya tulis ini masih banyak kekurangan. Oleh karena itu, saya mengharapkan kritik dan saran perbaikan dari pembaca. demi kesempurnaan karya tulis ini.
Penyusun
Uji Antoni
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ............................................................................................................i
HALAMAN PENGESAHAN .............................................................................................ii
MOTO ................................................................................................................................iii
PERSEMBAHAN ..............................................................................................................iv
KATA PENGANTAR .......................................................................................................v
DAFTAR ISI .......................................................................................................................vi
BAB I PENDAHULUAN.....................................................................................................1
A. Latar Belakang ................................................................................................................... 1
B. Pembatasan Masalah .......................................................................................................... 1
C. Definisi Operasional ........................................................................................................... 1
D. Tujuan .................................................................................................................................2
E. Manfaaat .............................................................................................................................2
F. Metode ................................................................................................................................2
BAB II PEMBAHASAN .....................................................................................................3
A. Pelaksanaan kegiatan Widyawisata .................................................................................. 3
B. Objek Widyawisata ...........................................................................................................4
1. PP IPTEK............................................................................................................................4
a. Sejarah / Riwayat.........................................................................................................4
b. Letak / Lokasi .............................................................................................................5
c. Benda - benda PP IPTEK ...........................................................................................6
2. Museum Geologi................................................................................................................9
a. Sejarah / Riwayat.........................................................................................................9
b. Letak / Lokasi .............................................................................................................9
c. Benda-Benda Museum Geologi........................................................................................10
BAB III PENUTUP ..........................................................................................................15
A. Kesimpulan .....................................................................................................................15
B. Saran................................................................................................................................. 15
DAFTAR PUSTAKA.........................................................................................................17
LAMPIRAN.......................................................................................................................18
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pendidikan sangat penting untuk setiap orang karena pendidikan itu sendiri menyangkut masa depan kita, Sebab itulah untuk mewujudkannya ada beberapa kegiatan yang menunjang pendidikan, salah satunya yang sangat menunjang adalah widya wisata. Dan terbentuknya karya tulis ini untuk menyempurnakan ataupun melengkapi persyaratan yang telah diputuskan oleh bapak atau ibu guru.
B. Pembatasan Masalah
Karena tempat wisata yang kami kunjngi di Jakarta dan bandung sangat banyak dan waktunya terbatas, maka kami hanya mengunjungi beberapa tempat wisata di Jakarta dan Bandung, yaitu:
a. Jakarta : Lubang Buaya, PP-IPTEK TMII, Monas, dan Taman Impian Jaya Ancol.
b. Bandung : Tangkuban Perahu, Museum Geologi, Museum Asia Afrika, dan Cibaduyut.
C.Definisi Operasional
Beberapa kata definisi operasional yang digunakan pada karya tulis ini ,yaitu:
a. Karya Tulis : Karya tulis adalah karangan yang memuat hasil pikiran, hasil pengamatan, tinjauan dalam bidang tertentu yang disusun secara sistematis.
b. Widyawisata : Perjalanan ke luar daerah dalam rangka kunjungan belajar (biasanya berombongan) kunjungan dalam rangka menambah ilmu pengetahuan
c. Obyek wisata : segala sesuatu yang ada di daerah tertentu yang merupakan tempat yang menarik untuk dikunjung orang-orang.
D.Tujuan
Tujuan widyawisata tahun ini adalah untuk menambah wawasan dan pengetahuan dan juga untuk mempelajari ilmu yang sebelumnya belum diketahui, serta menambah pengalaman bagi para siswa.
E. Manfaat
Manfaat widyawisata adalah untuk menambah wawasan dan pengetahuan di luar sekolah sekaligus untuk refreshing setelah melaksanakan Ulangan Akhir semester.
F. Metode
Saya menggunakan dua metode dalam penyusunan karya tulis ini, yaitu :
a. Observasi : metode dengan cara mengamati secara langsung bahan-bahan dari sumber yang akan digunakan dalm membuat laporan karya tulis ini.
b. Dokumentasi : metode dengan cara mencatat bahan yang di ambil dari beberapa informasi yang di dapat dari sumber-sumber yang ada.
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pelaksanaan Kegiatan
Sebelum berangkat, terlebih dahulu kami berkumpul di aula SMP N 2 PLAYEN untuk mengadakan koordinasi dan pembagian topi dan pin sebagai identitas kami. Setelah semua dirasa cukup kamipun segera masuk ke bus. Sebelum kami berangkat kejakarta,kami diberi snack. Sebelum kami sampai di Jakarta kami istiraht,solat,dan makan malam di rumah makan Lestari sekitar jam 18.00. Kami sampai di Jakarta sekitar jam 05.00 pagi. Pertama kami menuju ke Asrama Haji untuk salat subuh,makan,dan istirahat. Dari Asrama Haji kami segera menuju ke tempat-tempat wisata yang ada di Jakarta yaitu di kawasan Lubang Buaya,setelah dari Lubang Buaya kami pergi ke TMII-IPTEK di kawasan PP-IPTEK banyak sakali macam macam alat peraga yg dapat dimainkan,setelah dari PP-IPTEK kami mencari masjid didekat kawasan TMII untuk melakukan shalat Jum’at,dari TMII kami ke Monas dan langsung ke Taman Impian Jaya Ancol ,karena hari sudah menjelang malam kami pun makan malam dan langsung menuju ke Bandung.Setelah sampai di Bandung kami menginap di hotel yg ada disekitar Bandung, kami disana untuk tidur,makan,istirahat,dan salat subuh. setelah itu kami pergi ke tempat wisata di Bandung,diawali di Tangkupan Perahu,lalu ke Museum Geologi, Museum Asia Afrika, dan yang terakhir kami ke Cibaduyut untuk membeli oleh-oleh. Setelah kami membeli oleh-oleh kami pun pergi ketempat makan di daerah Bandung, setelah dari Bandung kami pun pulang ke kota kami yaitu kota Yogyakarta.
B. Objek Widyawisata
1. PP IPTEK
a. Sejarah / Riwayat
Gagasan pendirian science centre di Indonesia diprakasai oleh Menteri Riset dan Teknologi pada waktu itu, Prof. Dr. B.J. Habibie, pada tahun 1984. Dibentuk Panitia Kerja dengan SK Menteri Riset dan Teknologi No.15/M/Kp/IX/1984 untuk melakukan studi banding, pengkajian konsepsi dasar pembangunan, tema peragaan, system pengelolaan, serta bentuk arsitekturnya. Pada tahun 1987 Supporting Committee dibentuk untuk mensosialisasikan science centre kepada masyarakat luas melalui penyelenggaraan pameran fisika dan matematika di Gedung Pengelola Taman Mini Indonesia Indah (TMII), yang dibuka oleh Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Prof. Dr. Fuad Hasan.
Usaha sosialisasi dilanjutkan pada tahun 1988-1990 dengan peragaan 20 alat peraga interaktif bidang IPA di Anjungan Istana Anak-Anak TMII, sebagai hasil kerjasama dengan Fakultas Pendidikan Matematika & IPA, IKIP Jakarta. Tujuan usaha ini untuk pengenalan dan studi penjajakan animo masyarakat. Kesan yang diperoleh dari pengunjung sangat positif dan para remaja dapat mengenal iptek secara lebih mudah dan nyata. Peragaan tersebut digunakan juga sebagai media pengajaran bidang iptek oleh beberapa mahasiswa IKIP Jakarta yang bertindak sebagai pemandu.
Konsep awal perencanaan Pusat Peragaan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi (PP-IPTEK) kemudian dibantu oleh US Agency for International Development dan Asia Foundation. Sesuai dengan konsep awal tersebut, Master Plan PP-IPTEK dikembangkan oleh Tim Kementerian Ristek, PT Tripanoto Sri Konsultan, Tim dari Musee de La Villete dan Sopha Development dari Perancis.
Pada tanggal 20 April 1991, PP-IPTEK diresmikan oleh Presiden Soeharto di gedung sementara Terminal B Skylift-TMII, berlantai 2 seluas 1.000 m2. Sejumlah alat peraga telah dibuat sendiri oleh tenaga ahli dari Puslitbang KIM-LIPI, LUK BPPT, BATAN, juga sumbangan dari industri strategis dan IBM.
PP-IPTEK akhirnya menempati gedung permanen pada tanggal 10 November 1995, berlokasi di poros utama kompleks TMII menghadap Plaza Perdamaian Monumen KTT Non-Blok. Dengan filosofi konsep sebagai api semangat iptek yang merupakan titik awal pengembangan masa depan, konsep desain bangunan futuristic, menjelajah tanpa batas, Konsultan Perencana PT. Tripanoto Sri telah merancang bangunan seluas 24.000 m2 di atas area seluas 42.300 m2. Sejak saat itu telah tersedia sarana pembelajaran iptek yang memberi kesempatan kepada pengunjung untuk melihat dan mempelajari rahasia dan gejala alam yang diperagakan, mempelajari dengan menggunakan indera pendengar, pencium, dan peraba melalui manipulasi, operasi dan eksperimen. Melalui peragaan dan program, pengunjung diberi kesempatan untuk menjajagi fenomena dan khasanah iptek secara mandiri, keluarga dan kelompok, agar memberi inspirasi dan meningkatkan daya kretivitas dan inovasi.
Usaha sosialisasi dilanjutkan pada tahun 1988-1990 dengan peragaan 20 alat peraga interaktif bidang IPA di Anjungan Istana Anak-Anak TMII, sebagai hasil kerjasama dengan Fakultas Pendidikan Matematika & IPA, IKIP Jakarta. Tujuan usaha ini untuk pengenalan dan studi penjajakan animo masyarakat. Kesan yang diperoleh dari pengunjung sangat positif dan para remaja dapat mengenal iptek secara lebih mudah dan nyata. Peragaan tersebut digunakan juga sebagai media pengajaran bidang iptek oleh beberapa mahasiswa IKIP Jakarta yang bertindak sebagai pemandu.
Konsep awal perencanaan Pusat Peragaan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi (PP-IPTEK) kemudian dibantu oleh US Agency for International Development dan Asia Foundation. Sesuai dengan konsep awal tersebut, Master Plan PP-IPTEK dikembangkan oleh Tim Kementerian Ristek, PT Tripanoto Sri Konsultan, Tim dari Musee de La Villete dan Sopha Development dari Perancis.
Pada tanggal 20 April 1991, PP-IPTEK diresmikan oleh Presiden Soeharto di gedung sementara Terminal B Skylift-TMII, berlantai 2 seluas 1.000 m2. Sejumlah alat peraga telah dibuat sendiri oleh tenaga ahli dari Puslitbang KIM-LIPI, LUK BPPT, BATAN, juga sumbangan dari industri strategis dan IBM.
PP-IPTEK akhirnya menempati gedung permanen pada tanggal 10 November 1995, berlokasi di poros utama kompleks TMII menghadap Plaza Perdamaian Monumen KTT Non-Blok. Dengan filosofi konsep sebagai api semangat iptek yang merupakan titik awal pengembangan masa depan, konsep desain bangunan futuristic, menjelajah tanpa batas, Konsultan Perencana PT. Tripanoto Sri telah merancang bangunan seluas 24.000 m2 di atas area seluas 42.300 m2. Sejak saat itu telah tersedia sarana pembelajaran iptek yang memberi kesempatan kepada pengunjung untuk melihat dan mempelajari rahasia dan gejala alam yang diperagakan, mempelajari dengan menggunakan indera pendengar, pencium, dan peraba melalui manipulasi, operasi dan eksperimen. Melalui peragaan dan program, pengunjung diberi kesempatan untuk menjajagi fenomena dan khasanah iptek secara mandiri, keluarga dan kelompok, agar memberi inspirasi dan meningkatkan daya kretivitas dan inovasi.
b. Letak / Lokasi
Museum Pusat Peragaan IPTEK (PP IPTEK) ini berada di komplek Taman Mini Indonesia Indah (TMII) di Jakarta yang menempati areal 42.300 km2 dan luas lantai bangunan 24.000 m2.
c. Benda-Benda PP IPTEK
1) Macam-macam benda PP IPTEK
Gedung PP IPTEK terdiri dari tiga lantai yang terdiri dari lebih dari 250 alat peraga dalam tiga belas wahana. Antara lain antariksa, lingkungan dan energi, ilmu dasar, transportasi darat, transportasi laut, transportasi udara, antariksa, fluida, optika, galileo, mekanik, matematika, telekomunikasi, dan arena cilik. Karena benda-benda di PP-IPTEK sangat banyak maka akan dibahas beberapa saja yaitu :
a. Tekanan Uap
Ketika udara di dalam salah satu bejana yang dipanaskan, tekanan udara di dalam bejana ini akan meningkat sehingga permukaan cairan pada bejana ini lebih rendah dari permukaan cairan pada bejana yang lain
b. Tekanan Berat
Titik berat ada pada titik tumpu (bagian tangan anda) bila titik lampu ditampung, maka benda-benda pada posisi seimbang sehingga tidak jatuh.
c. Tabung Hampa
Semua benda baik ringan maupun berat apapun bentuknya maupun ukurannya akan jatuh dengan kecepatan yang sama dengan ruang hampa.
d. Roda yang tidak bulat
Roda-roda tersebut tidak bulat tetapi memiliki sisi-sisi dan ketinggian yang sama, sehingga roda itu dapat berputar.
e. Bola Bergantung
Bola melayang dan meja bernauli bekerja berdasarkan hukum bernauli.
f. Bola Melayang
Tekanan udara akan berkurang bila kecepatan bertambah tekan udara dalam cairan udara lebih rendah dari pada udara luar sehingga bola melayang.
g. Roda Gigi
Kecepatan rotasi sepasang roda gigi bergantung pada jumlah gigi masing-masing roda, makin banyak jumlah gigi pada roda penggerak makin berkurang rotasinya.
h. Giroskop
Menunjukkan adanya gaya putar lain pada benda berputaran yang disebut efek giroskop.
i. Katrol
Bergerak karena lebih ringan dari pada katrol tetap
j. Rocket
Adalah pesawat terbang atau peluru kendali yang didorong oleh air.
k. Gaya adgesif dan kohesif
Gaya yang dimiliki air sabun dapat membentuk selaput tipis, apabila selaput tipis sabun dilalui cahaya akan Nampak efek depresi cahaya.
l. AC dan DC
Listrik atau bolak-balik adalah listrik yang besar tegangannya dan arah arusnya berubah secara teratur. Arus listrik searah adalah listrik dengan tegangan dan arah arusnya tetap.
m. Mekanisme pernafasan
Mekanisme masuk dan keluarnya udara dank e paru-paru karena besarnya atau kecilnya rongga udara.
n. Tabung dan Gosip
Kolom pipa memungkinkan gelombang suara tidak banyak kehilangan energy sehingga gelombang masih dapat didengar pada ujung pipa lainnya.
o. Balok dan Silinder
Ketika bergerak lurus (translasi) balok mengalami gaya gerak yang lebih besar karena permukaan sentuhnya dengan bidang labih luas.
2) Macam-macam percobaan
PP IPTEK TMII memiliki galeri alat peraga yang di dalamnya terdapat kira-kira 250 alat peraga interaktif yang terbagi menjadi 13 wahana, yaitu:
- Wahana Ilmu Dasar
- Wahana Transportasi Darat
- Wahana Transportasi Laut
- Wahana Transportasi Udara
- Wahana Antariksa
- Wahana Fluida
- Wahana Optika
- Wahana Galileo
- Wahana Mekanika
- Wahana Matematika
- Wahana Lingkungan dan Energi
- Wahana Telekomunikasi
- Arena Cilik
3) Manfaat bagi ilmu pengetahuan
Selain untuk berekreasi, para pengunjung juga dapat belajar tentang ilmu pengetahuan dengan wahana atau alat peraga yang terdapat di dalam PP-IPTEK. Dengan demikian, Museum PP IPTEK ini bermanfaat untuk mempermudah proses pembelajaran tentang ilmu pengetahuan sekaligus sebagai tempat rekreasi yang menarik untuk di kunjungi.
2. Museum Geologi
a. Sejarah/riwayat
Museum Geologi didirikan pada tanggal 16 Mei 1928. Museum ini telah direnovasi dengan dana bantuan dari JICA(Japan International Cooperation Agency). Setelah, mengalami renovasi, Museum Geologi dibuka kembali dan diresmikan oleh Wakil Presiden RI, Megawati soekarnoputri pada tanggal 23 Agustus 2000. Sebagai salah satu monumen bersejarah, museum ini berada di bawah perlindungan pemerintahan dan merupakan peniggalan nasional. Dalam museum ini, tersimpn dan dikelola materi-materi geologi yang berlimpah, seperti fosil, batuan, mineral. Kesemuanya itu dikumpulkan selam kerja lapangan di Indonesia sejaak 1850.
b. Letak / Lokasi
Lokasi Museum Geologi tidak jauh dari Gedung Sate dan masih termasuk dalam satu wilayah bangunan-bangunan bersejarah. Gedung ini lokasinya di sisi Jalan Diponegoro No. 57, yang masih termasuk ke dalam Kelurahan Cihaurgeulis, Kecamatan Coblong.
Secara Geografis lokasinya terdapat pada koordinat 06º54'03,3" LS dan 107º37'16,9" BT. dan di sekitar gedung kini sudah banyak berdiri bangunan kantor, pemukiman, dan pertokoan. Untuk mencapai tempat ini relatif mudah dengan melalui jalan raya yang memiliki kondisi yang baik, menggunakan kendaraan pribadi beroda 4 atau 2 ataupun naik kendaraan umum seperti Bis atau Angkot yang melalui kawasan ini relatif banyak.
Secara Geografis lokasinya terdapat pada koordinat 06º54'03,3" LS dan 107º37'16,9" BT. dan di sekitar gedung kini sudah banyak berdiri bangunan kantor, pemukiman, dan pertokoan. Untuk mencapai tempat ini relatif mudah dengan melalui jalan raya yang memiliki kondisi yang baik, menggunakan kendaraan pribadi beroda 4 atau 2 ataupun naik kendaraan umum seperti Bis atau Angkot yang melalui kawasan ini relatif banyak.
c. Benda-benda
Macam-macam benda di Museum Geologi :
1. Fosil hewan
Beberapa fosil hewan yang terdapat pada Museum Geologi :
a. Fosil gajah purba “sinomastodon bumiayuensis”, gajah purba berumur 1,2 hingga 1,5 juta tahun lalu yang bentuk badannya lebih kecil dan gading lurus.
a. Fosil gajah purba generasi berikutnya, yakni “stegodon trigonocephaus” yang hidup sekitar 1 hingga 1,2 juta tahun lalu, dengan ukuran lebih besar dan gadingnya melengkung. Ada dua subspesies gajah ini yaitu florensis dan martin. Martin berasal dari Jawa dan florensis dari Flores. Subsepsies Martin ditemukan di Cisaat, Jawa Barat. Subspesies dari Flores merupakan fosil vertebrata Pleistosen pertama ditemukan di Flores. Ia ditemukan oleh Raja Nagekeo, Josef Dapangole di Ola Bula, kabupaten Ngada, pada bulan Desember 1956. Temuan ini dilaporkan pada Dr. Th. Verhoeven, seorang pendeta Belanda di Mataloko. Setelah penggalian lebih lanjut dan dibawa ke Leiden, fosil kemudian diklasifikasi sebagai fosil Stegodon trigonocephalus florensis. Penggalian lebih lanjut oleh ilmuan Indonesia menemukan fosil Stegodon lebih banyak lagi ditambah fosil-fosil lainnya seperti fosil pengerat, Hooijeromys nusatenggara.
b. Gajah purba lainnya adalah jenis “elephus lysudrindicus” yang hidup sekitar 800 ribu tahun lalu, dengan bentuk badan lebih besar dan gading melengkung. Masih diperdebatkan apakah spesies ini berasal dari Asia atau asli Jawa.
c. Elephus maximum”, Kelompok gajah yang masih ada saat ini. Umumnya hidup di benua, kecuali gajah Srilanka dan Sumatera. Gajah Jawa yang baru ditemukan di Sabah, Kalimantan, juga merupakan jenis gajah modern yang ditemukan masih hidup di daerah pulau.
d. Dinosaurus, yang menguasai daratan pada zaman “Mesozoikum”, jauh sebelum manusia ada. Dinosaurus muncul pada zaman Trias, berkembang pada zaman Jura, dan punah pada zaman Kapur.
e. Badak Sunda “Rhinoceros Sondaicus”, ditemukan di Trinil dan Kedungbrubus. Berkerabat dengan Badak Jawa, Rhinoceros kendengindicus dari Trinil. Memiliki tiga varian yaitu annamiticus, guthi, dan sondaicus. Berasal dari Indochina.
2. Fosil Manusia Purba
Di Museum Geologi terdapat fosil manusia purba serta fosli mahluk hidup lainnya. Beberapa Fosil manusia purba yang ada disana yaitu :
a. Meganehtropus Palaeojavanicus
Perawakan Megantropus Paleojavanicus diperkirakan tegap, diperkirakan masif dengan tulang pipi tebal tonjokannya belakang kepala yang tajam serta tempat pelekatan yang besar bagi otot-otot tengkuh yang kuat. Dengan gerakan yang besar, maka permukaan tengah banyak kerutan-kerutan dengan gigi yang sangat kuat.
b. Phythecanthropus Erectus
Fosil ini banyak ditemukan di Indonesia. Tinggi badan diperkirakan antara 165 – 180 cm dengan tubuh dan anggota badan yang tegap, mukanya memiliki tonjolan kuning yang kua, hidung yang lebar dengan belakang kepala menyudut, isi tengkorak berkisar antara 750 – 100 cm. Fosil manusia yang ditemukan di sepanjang aliran Bengawan Solo, yakni fosil “Pithecanthroupus Erectus” yang disebur-sebut sebagai “The Missing Lin” oleh penemunya Eugine Dubois yang melakukan eskavasi tahun 1891 – 1893.
c. Homosapiens
Jenis Homosapiens memiliki ciri yang lebih maju dengan Phytecanthropus erectus. Berjalan dan berdiri tegak serta lebih sempurna, tinggi badannya antara 130 – 210 cm, mulanya datar dan lebar, akar hidung lebar dan bagian mulutnya agak sedikit menonjol, dahi membulat serta tinggi, sementara bagian belakang tengkorak juga membulat dengan rahang dan gigi mengecil dan lidah terlalu menonjol ke bagian depan. Volume tengkorak rata-rata antara 1350 – 1450 cm.
3. Alat atau Benda pada Masa Lampau
Pada masa lalu manusia mempunyai berbagai alat yang digunakan sebagai kehidupannya sehari-hari yaitu.
a. Alat batu, yaitu suatu alat yang terbuat dari bebatuan. Ragam alat batu diantaranya :
- KapakPenimbas (Chopper)
- Serut genggam (Sropper)
- Kapak penerak (Chopping tool)
- Pahat genggam (hand adec)
- Kapak genggam awai (Proto hand axe)
b. Alat serpih
Adalah perkakas yang digunakan sebagai pisau, gurdi atau penusuk. Alat ini digunakan sebelum mengenal tulisan yakni digunakan sebagai mengupas, memotong atau juga menggali sejenis umbi-umbian.
b. Alat tulang
Adalah perkakas yang bahan dasarnya terbuatdari tulang binatang. Tulang-tulang ini dibentuk dari tulang hewan hasil buruan, biasanya sebelum digunakan sebagai alat biasa dibentuk sesuai kebutuhan.
4. Batuan
a. Batuan beku
Batuan beku adalah batuan yang berasal dari hasil pembekuan magma. Magma adalah massa batuan dalam keadaan cair, bersuhu sangat tinggi (1000o-2000oC).
Komposisi mineral batuan beku tidak selalu sama dengan magma asalnya karena ada kemungkinan bereaksi dengan batuan yang dilalui atau diterobos.
- Batuan beku dalam (intrusive rocks)
Batuan beku dalam adalah batuan beku yang terjadi dari magma yang membeku di dalam bumi.Batuan beku dalam ada berberapa macam bentuk, yaitu batolit, lakolit, diatrema, gang, dan urat.
- Batuan beku luar (extrusive rocks)
Batuan beku luar/ekstrusif adalah batuan beku yang terjadi dari magma yang membeku di permukaan/luar bumi.Magma yang mengalir ke permukaan bumi melalui lubang kawah gunungapi disebut lava.Magma yang keluar permukaan bumi masih mempunyai suhu yang tinggi yaitu 800ohingga 1200o C.
a. Batuan sedimen
Batuan sediment adalah batuan yang terbentuk dari hasil proses pelapukan, erosi, pengangkutan dan pengendapan dari batuan yang sudah ada, baik batuan beku, sediment maupun batuan metamorf. Batuan sedimen yang terbentuk melalui proses-proses ini dinamakan batuan sdimen klastik.
c. Batuan metamorf
Batuan metamorf adalah jenis batuan yang merupakan hasil ubahan dari batuan yang sudah ada karena pengaruh suhu dan tekanan yang sangat tinggi dalam waktu yang cukup lama.Batuan metamorf dapat berasal dari batuan beku, batuan sediment maupun batuan metamorf sendiri.
Batuan metamorf yang sangat terkenal antara lain : marmer (merupakan ubahan dari batugamping), batusabak (merupakan hasil ubahan dari batulempung) dan kwarsit (merupakan ubahan dari kwarsa
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Berdasarkan temuan, hasil serta analiais data dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut :
1. Dengan mendatangi Objek - Objek wisata secara langsung atau dengan metode pengalaman langsung atau Observasi dapat meningkatkan minat para siswa untuk menambah pengetahuan dan wawasan.
2. Penerapan kegiatan Widyawisata dapat meningkatkan pengetahuan siswa yang berkaitan tentang pengetahuan luar.
B. SARAN
- Setelah adanya kegiatan Widyawisata,siswa diharapkan dapat menambah pengethuan dan wawasan.
- Siswa diharapkan tertib dan disiplin agar perjalanan Study Tour berjalan lancar.
- Siswa diharapkan dapat menjaga sikap selama Study Tour, serta memperhatikan semua perintah atau peraturan dari biro tour, guru pembimbing dan tour guide demi keamanan pribadi.
- Siswa diharapkan ikut menjaga kebersihan dan kelestarian objek-objek wisata yang dikunjungi
- Siswa dianjurkan tidak bepergian seorang diri di objek-objek wisata maupun pada waktu bebas untuk mengantisipasi hal-hal yang tidak diinginkan.
\
DAFTAR PUSTAKA
-http://bkv315a.blogspot.co.id/2012/08/makalah-iptek.html
- http://ppiptek-tmii.blogspot.co.id/p/blog-page.html#sthash.3UhVUOAs.dpuf
-Sukardi. 2007. “Pedoman Penyusunan Karya Tulis”. Playen Gunungkidul.
-https://id.wikipedia.org/wiki/Museum_Geologi_Bandung
-Antoni, Uji. 2015 “Karya Tulis Widyawisata Jakarta-Bandung. Gading, playen, Anton 2015.” Sejarah dan Artikel lengkap PP-IPTEK dan Museum Geologi Bandung
LAMPIRAN
Hai ton!
ReplyDeletehai anton! good
ReplyDelete